Blogger templates
Posted by : Obat Kondiloma Kutil Kelamin
Monday, 20 February 2012
Sukses karena dendam ??
Malem ini tumbenan
blum bisa tidur juga.. udah miring kiri, kanan, melintang, tetep aja melek… ga
biasanya… sedikit buka aib nih ya
BIASANYA asalkan nempel ke bantal paling lama 7 menit pasti udah tidur.. jadi
kepikiran juga kenapa bikin tulisan malem-malem bukan buat nakutin orang ya,
jujur akhir-akhir ini kepikiran tentang orang-orang di masa lalu jadi otak agak
melankolis mikirin yang seharusnya ga perlu dipikirin.. but ambil positifnya
aja.. kita flash back bukan buat mensesali, tapi ambil hikmahnya oke… ^^
Ada beberapa yang dikangenin dari masa lalu,
jelas buat ngehapus itu ga mungkin, dan buat di kenang juga ga bagus… *soalnyeBukanJamanyaLagi* t-a-p-i
ada juga yang bikin sakit hati, itu mah biasa lah namanya juga hidup… diantara yang menyakitkan di tengah yang
menyenangkan ada sebuah pengalaman yang paling tidak bisa di lupakan, dulu
sempet di bilang kalo ‘Saya’ orangnya
labil… *manyun* ya ya ya.. memang.. dan terdengar biasa saja… tapi kalo yang
ngomongnya adalah orang terdekat
*padaJamanItu* uwaaahhh rasanya seperti tertimpa oncom 1 kuwintal.. sediiiih
dan hancur berkeping-keping… pedahal
jika tau posisi saya pada saat itu.. di tengah ujian sekolah yang menyerang,
keadaan keluarga, dan masalah yang lainya terutama faktor umur masih 17 taun
(HIX~) wajar lah saya labil .. tapi dari sana-lah kisah saya ber-Awal.
Singkat cerita setelah di katai ‘Labil’ saya
sungguh-sungguh ingin berubah, ibaratnya
saya bungkus ucapan itu pada sebuah kertas dan saya simpan dalam peti permanen
sebagai agenda utama perubahan. Yang ada pada benak saya pada waktu itu adalah
ingin membuktikan bahwa saya dapat berubah dan membuat anda menyesal telah
mengatakan itu. Langkah pertama yang
saya tempuh adalah mencari sebanyak-banyaknya aktifitas agar tak ada waktu
untuk memikirkanya, saya sempat membujuk sahabat papa saya yang punya warnet
supaya bisa jadi operator disana sepulang sekolah, tapi karena jauh ga di
lanjut deh.. hhee.. saya juga sempat buka les SD untuk anak-anak tetangga tapi
tak berlanjut juga karena anak-anaknya males belajar -___-“..
lalu saya buka semacam grup online sebagai mediator penjual dan pembeli, darisana saya mendapatkan
kecocokan dengan minat saya yang lumayan suka berbisnis… pokonya banyak hal yang
saya lakukan untuk menata kepingan diri menjadi lebih berarti sampai pada
akhirnya saya mendapatkan ide untuk membuat sebuah usaha sepatu lukis, saya
yang pada saat itu tidak memiliki pengalaman apalagi modal tapi karena tekad
ingin bangkit lebih besar daripada ketakutan maka saya coba jalani itu semua
dengan bantuan seorang sahabat yang meminjamkan modal , Alhamdulillah dapat
berjalan sampai sekarang.. kurang lebih 1.5 tahun.
Yang jadi garis bawah disini, apakah bisa
seseorang sukses karena dendam?
Pada dasarnya dendam itu muncul karena tidak ada
kata maaf di dalam diri, dan itu sangat tidak baik. Bahkan pada sebuah seminar
beberapa bulan lalu, saya mendapati sebuah hasil penelitian dimana orang yang
terpacu karena dendam lebih cepat sukses…
ya… sangat lebih cepat sukses, seperti yang saya rasakan… namun
penelitian itu sendiri menyebutkan, orang yang sukses karena dendam akan
menjadi orang yang buta terhadap sekitar. Dari sini saya termenung .. apakah
saya seperti itu?
Jawabanya adalah… saya tidak seperti itu, memang
benar saya membenci orang yang mengatakan hal tersebut kepada saya, tapi itu
dulu… justru saya ingin berterimakasih jika bukan dia yang mengatakan hal
seperti itu maka saya tidak akan terbangun, saya tidak akan berubah, dan saya
tidak akan menjadi orang yang seperti sekarang.
Saya jadikan ini sebuah pelantara dari Allah SWT
untuk lebih mendewasakan diri. Kini dendam sudah saya taklukan, dan saya tidak
akan berhenti sampai disini.
Ada sebuah kalimat yang saya kutip
“Kita tidak bisa mengatur bagaimana orang lain
berprilaku terhadap kita. Kita tidak pernah tahu bagaimana keadaan menimpa kita. Tapi kita sepenuhnya
punya kendali bagaimana menyikapinya. Apakah ingin hancur karenanya? Atau
bangkit dengan semangat?”
Mohon maaf jika banyak kata-kata yang salah.
Mohon maaf jika ada salah satu pihak yang
merasa, saya tidak bermaksud menyinggung. :D
Akhir kata terimakasih telah membaca coretan ini
dan
Semoga bermanfaat…
Renita Widiastari – “Lihatlah lebih dekat, dan
kau akan mengerti”